Tugujatim Road To School Bersama Beon Intermedia dan Unikama Sapa SMK Negeri 2 Pasuruan, Ajak Bijak Gunakan AI di Era Digital
Tugujatim.id didukung oleh Beon Intermedia dan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar event Road to School bertema Youth Passion Project di SMK Negeri 2Pasuruan, Rabu (6/3). Program edukasi ini mengajak para pelajar SMK agar melek teknologi di era digital. Mulai dari edukasi skill penggunaan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan, kemudian Social Media Management, hingga dasar-dasar pembuatan website. Kepala SMK Negeri 2 Pasuruan, ibu Evi Ristiana Andayani, M.Pd dalam sambutan pembukaan mengeparesiasi event Tugujatim.id Road To School mengunjungi sekolahnya. Ia juga menegaskan bahwa siswa SMK memang dipersiapkan untuk menjadi pekerja dengan skill yang matang.
“Namun tidak ada salahnya jika pelajar SMK bisa berkuliah ke jenjang yang lebih tinggi, seperti S1,” tegas Evi dalam sambutan pembukaannya, Rabu (6/3). Irham Thoriq, selaku CEO Tugujatim.id mengatakan, tujuan gelaran “Road to School” adalah untuk memotivasi para pelajar SMK agar tidak berhenti hanya pada jenjang sekolah menengah atau SMA/SMK saja. Melainkan bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya demi mempersiapkan diri dalam persaingan kerja yang semakin ketat. “Media kita kerja sama dengan Unikama, ingin kuliah bisa ke kampus Unikama di Malang, kita juga bekerja sama dengan Beon, Paragon, Wardah dan Make Over,” tegas Thoriq. Kegiatan Road to School kali ini menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten, di antaranya Imam Abu Hanifah dari Tugujatim.id yang meyampaikan materi tentang penggunaan Artificial Intelegence atau AI. Kemudian Hilga Damayanti dari Beon Intermedia yang memaparkan tentang Social Media Management.
Terakhir Dr. Rosita Dwi Ferdiani ST MPd selaku Ketua Devisi PMB Unikama 2024 yang menjelaskan terkait program-program unggulan penerimaan mahasiswa baru dari salah satu kampus swasta terbesar di Malang tersebut. Materi pertama disampaikan oleh Imam Abu Hanifah, selaku Content Writer Tugujatim.id. Pria yang akrab disapa Imam ini memaparkan bahwa jumlah pengguna Artificial Intelegence terus meningkat.
“Di tingkat dunia, 50 persen perusahaan di dunia telah mengadopsi AI di tahun 2022. Kemudian di Indonesia, 45 persen pelaku usaha menggunakan AI, dimana 22,1 persen di antaranya pekerja,” jelasnya.
Namun kemunculan AI ini bagaikan dua sisi koin. Selain membawa dampak positif dengan berbagai kemudahan yang diberikan, namun juga membawa dampak negatif yang harus di waspadai. “Di dunia modern makin mudah tapi menekan kalian punya privasi. Memang ke depannya perlu hati-hati, banyak penyalahgunaan. Misalnya saja sekarang kunci jawaban soal bahkan untuk tingkat SD saja sudah ada,” ujar Imam.
Imam mencontohkan misalnya saja terkait penggunaan berbagai aplikasi di smartphone yang membutuhkan izin akses lokasi, maka pola lokasi penggunanya bahkan pola kebiasaan penggunanya bisa terlihat. Kemudian terkait penggunaan AI seperti Chat GPT yang sedang jadi tren dalam pembuatan berbagai macam konten saat ini. Selain memudahkan penggunanya untuk mengembangkan ide tulisan dan riset, ataupun namun di sisi laik hasil penulisan dari website kecerdasan buatan ini belum 100 persen benar. “Masih ada margin error atau kemungkinan salah, misalnya ketika saya cek soal SMK Negeri 2 Pasuruan, hasil Chat GPT ada jurusan Akuntansi padahal kan saya cek di website resmi sekolahnya kan tidak ada,” imbuhnya.
Oleh karenanya para generasi muda terutama pelajar harus pandai-pandai bersikap bijak dalam menggunakan AI. Selain AI di bidang penulisan, saat ini juga tengah berkembang pesat penggunaan kecerdasan buatan untuk membuat gambar grafis, video animasi, hingga suara buatan secara instan. Seperti halnya aplikasi Mid Journey, Dall E, Art Breeder, Voice Generator, Speechify, dan lain sebagainya. Bahkan adapula pengembangan AI di bidang otomotif, seperti halnya pemakaian sensor mendeteksi kecepatan pengendara, termasuk penggunaan dalam prosuk produksinya. “Ada cerita inspiratif, warga Malang yang dia baru belajar di Youtube, soal A1 segala macem, kemudian bikin replika mobil Lamborghini, sekarang sudah bikin 5 sampai 6 mobil,”
pungkasnya.
Penulis : HA
Editor: Darmadi Sasongko