Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa agung yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW, sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna dan pelajaran bagi umat Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian, setelah Nabi mengalami berbagai cobaan berat, termasuk wafatnya istri tercinta Khadijah RA dan pamannya Abu Thalib. Dalam suasana duka tersebut, Allah SWT memberikan hiburan dan tanda kebesaran-Nya melalui perjalanan yang luar biasa ini.
Isra’: Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Pada malam yang penuh berkah, Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW dengan membawa seekor Buraq, seekor makhluk putih yang lebih cepat dari kilat. Dengan Buraq inilah Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Sesampainya di Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW disambut oleh para nabi dan menjadi imam dalam shalat berjamaah. Peristiwa ini menjadi simbol persatuan para nabi dan pentingnya Masjidil Aqsa bagi umat Islam.
Mi’raj: Perjalanan ke Sidratul Muntaha
Setelah shalat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan Mi’raj, yakni naik ke langit bersama Malaikat Jibril AS. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit, seperti Nabi Adam AS, Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, hingga Nabi Ibrahim AS.
Puncak perjalanan ini adalah ketika Rasulullah SAW mencapai Sidratul Muntaha, sebuah tempat yang tak bisa dijangkau oleh makhluk lain. Di sana, beliau menerima perintah langsung dari Allah SWT tentang kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam. Awalnya, shalat yang diwajibkan adalah 50 waktu, namun atas saran Nabi Musa AS dan kasih sayang Allah SWT, jumlahnya dikurangi menjadi lima waktu dengan tetap mendapat pahala setara lima puluh waktu.
Makna dan Hikmah
Peristiwa Isra’ Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa, tetapi juga mengandung banyak pelajaran berharga. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya shalat sebagai tiang agama, keyakinan yang kokoh terhadap kebesaran Allah, serta pentingnya persatuan umat Islam.
Isra’ Mi’raj menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas dan menunjukkan keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang membawa risalah rahmatan lil alamin. Hingga kini, peristiwa ini diperingati dan menjadi momentum bagi umat Islam untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.